Selasa, 07 Oktober 2008

Taqabbalallahu Minna Wamingkum Fataqabbal Ya Karim



SEGENAP
PIMPINAN CABANG

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
AGAM/ KOTA BUKITTINGGI

Mengucapkan

MINAL AIDIN WAL FAIZIN
MOHON MA'AF LAHIR DAN BATHIN
TAQBBALALLAHU MINNA WAMINGKUM FATAQABBAL YA KARIM

Kepada

Immawan dan Immawati
Muhammadiyah dan ORTOM lainnya
dimanapun antum berada


Rabu, 17 September 2008

Rapat Pembentukan PK . Al Farabi

Sore ini agenda Bidang Oragnisasi yang diketuai oleh Immawan Ismul Hamdi, berencana mengadakan rapat pembentukan Pimpinan Komisariat (PK) baru di fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas Muhammadiyah sumatera Barat (UMSB).

Acara yang diagendakan pukul 16.00 ini akan dihadiri oleh Ketua Umum Cabang Immawan Hendra , Sekretaris Umum immawan Ahmad Zulkifli, Koordinator Bidang Kader Immawan Doni Putra dan Immawan Abdul Hafiz Koordinator Bidang Keilmuan.

Semoga agenda ini berjalan dengan sempurna dan terbentuknya PK Al-Farabi Ini nantinya, Amin.

Billahi Fi Sabilil Haq Fastabiqul Khairat

Selasa, 16 September 2008

Pelatihan Email dan Disain Blog

Sesuai dengan program kerja yang dirancang oleh Bidang keilmuan Cabang yang di ketuai oleh Abdul hafiz. Insya Allah cabang berencana akan mengadakan Pelatihan pembuatan email dan sekaligus Pelatihan disain Blogg, yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 21 September 2008 ini yang bertempat di Laboratorium Internet fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), acara yang direncanakan simulai Pukul 09.00 - berbuka BBWI Insya Allah.

kegiatan ini merupakan agenda terbaru dalam kepengurusan PC IMM Agam/Bukittinggi saat ini tentang Informasi dan teknologi, dan juga demi memenuhi kebutuhan Kader, karena internetisasi sudah memasyarakat, dan SDM pun mencukupi, maka sudah selayaknya dan sepatutnya acara ini terselenggara.

Sementara peserta dalam kegiatan ini masing-masing PK-PK yang ada di Lingkungan PC IMM Agam/Bukittinggi yaitu, PK. Muaz Bin Jabal di fakultas Hukum (UMSB), PK. Imam Bonjol di Fakultas Syariah (STAIN BUkittinggi), PK. Jamaluddin Al-Afghani di fakultas Tarbiyah (STAIN BUkittinggi) dan Calon-Calom PK. Hamka di Fakultas Ekonomi (UMSB), PK. Al-Farabi di fakultas Kesehatan dan MIPA (UMSB). masing-masing PK ini diundang 3 Orang.

Semoga acara ini bermanfaat dan kontiniutas dalam agenda PC selanjutnya . Amin.

Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Jumat, 12 September 2008

Pelatihan Dakwah dan Silaturrahmi Kader Immawati Se-SUMBAR


Konsep hidup angkatan muda muhammadiyah ialah sebuah konsep spritualis yang aktivis, bukan hanya salah satu saja akan tetapi keseimbangan antara keduanya merupakan hal yang sangat mesti diperhatikan.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai perpanjangan tangan Muhammadiyah harus bisa mengemban amanah agung yaitunya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dikalangan masyarakat dan mahasiswa. dengan ditambahnya Bidang Dakwah dalam stuktur dan kepengurusan (IMM), maka sudah merupakan suatu kewajiban dalam hal pengaplikasikannya dalam bentuk kegiatan formal maupun non-formal.

Insya Allah SWT kami berencana mengadakan:
Acara:
Pelatihan Dakwah dan silaturrahmi Immawati Se-SUMBAR

Waktu:
Pukul 08.00 BBWI sampai selesai - Minggu, 14 September 2008 atau bertepatan dengan 14 Ramadhan 1429 Hijrah.

Tempat:
Auditorium Fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB)

Pemateri:
dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM SUMBAR

acara ini terbagi ats dua agenda yaitu, Pelatihan Dakwah, dimana akan diarahkan langsung oleh Bidang Dakwah DPD IMM SUMBAR. kegiatan ini merupakan salah satu dari pelaksanaan program Bidang Dakwah DPD daengan PC Agam/Bukittinggi. agar terciptanya kader yang sosialis agamis.

Agenda yang ke-Dua yaitu pertemuan/silaturrahmi antara kader Immawati Se-SUMBAR. kegiatan ini juga merupakan aplikasi program kerja yang dilaksanakan DPD IMM SUMBAr dengan PC IMM Agam/Bukittinggi.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kiprah IMM dikalangan Mahasiswa dan Masyarakat menjadi semakin berarti, Semoga acara kami ini diridhai Allah SWt dan mendapat berkah dari NYA. Amin.

Billahi Fii Sabilil Haq Fastabiqul Khairat
Wassalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 15 April 2008

Prinsip gerakan

D E K L A R A S I S O L O

1. IMM, adalah gerakan mahasiswa Islam;

2. Kepribadian Muhammadiyah, adalah landasan perjuangan IMM;

3. Fungsi IMM, adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (stabilisator dan dinamisator)

;4. Ilmu adalah amaliyah IMM dan amal adalah ilmiyah IMM;

5. IMM, adalah organisasi yang sah mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan dan falsafah negara yang berlaku;

6. Amal IMM, dilahirkan dan diabadikan untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa.

KOTA BARAT-SOLO, 5 MEI 1965
MUSYAWARAH NASIONAL (MUKTAMAR) IIKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

D E K L A R A S I G A R U T

Menyadari perlunya meningkatkan mutu “Ikatan” sebagai aparat pembaharuan dan pengabdian, IMM menegaskan sekali lagi strategi dasarnya untuk pembinaan organisasi sebagai berikut:

- KADERISASI

- KRISTALISASI dan

- KONSOLIDASI

1. Membina setiap anggota IMM sebagai kader yang taqwa kepada Allah dan sanggup memadukan intelektualitas dengan ideologi, karena suksesnya perjuangan Umat Islam Indonesia banyak ditentukan oleh kesanggupan para inteligensinya untuk selalu berjuang dengan landasan ideologi Islam.

2. Membina setiap anggota IMM sebagai subyek dan aktifis Ikatan” yang setia sepenuhnya kepada ideologi dan loyal kepada organisasi. Pengalaman dan sejarah menunjukkan bahwa untuk mencapai sasaran perjuangan organisasi sebagai aparat untuk mencapai sasaran tersebut, harus didukung oleh anggota yang meyakini kebenaran ideologi dan mengamalkannya serta aktif menunjang setiap aktifitas gerakannya.

3. Terus menerus menyempurnakan dan menertibkan organisasi, sehingga sebagai aparat perjuangan mampu mengantarkan “Ikatan” dalam mencapai tujuan perjuangan.

GARUT, 28 JUNI 1967, KONFERENSI NASIONAL II

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

DEKLARASI BAITURRAHMAN

Bismillahirrahmanirrahim

1. Sejarah Perjalanan Ikatan dimulai dengan Dekalarasi Kota Barat, Solo, 5 Mei 1965 yang berisikan hasrat dan tekad kami untuk mewujudkan satu wadah pembinaan generasi muda Nasional yang kemudian kami namakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Walaupun masih dalam usia muda, namun kami sadari, bahwa segenap idea dan cita yang dilahirkan, dikembangkan dan diperjuangkan oleh pewaris Nusantara yang terdahulu, yang bertekad untuk mewujudkan satu Bangsa Indonesia yang besar dengan satu tata masyarakat yang baru yang damai, adil sejahtera dalam naungan ridho Ilahi. Kami mengemban idea dan cita yang dikembangkan oleh K.H.A Dahlan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah.

Kami mendudkung dan mengemban pula segenap idea dan cita yang didengungkan pada proklamasi 17 Agustus 1945, pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, pada hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, bahkan idea dan cita yang diperjuangkan oleh para Pahlawan Nasional yang terdahulu.

2. Deklarasi Kota Garut, 28 Juli 1967, berisikan hasrat dan tekad kami untuk menjadikan ikatan sebagai aparat pembaharu, satu proses yang selalu dituntut oleh satu bangsa ataupun satu kaum yang selalu menginginkan kemajuan.

Demikian pula kami tegaskan dalam deklarasi tersebut, satu identitas kepribadian ikatan yang menuntut setiap pendukung ikatan untuk membekali dan melengkapi dirinya dengan kemantapan aqidah serta dengan kematangan intelektual, sebab kami yakin bahwa tantangan kehidupan masa kini dan mendatang hanya akan bisa dijawab oleh pribadi-pribadi yang matang, dewasadalam keharmonisan serta perpaduan antara aqidah dan intelektualitas.

3. Di tengah-tengah kepanikan umat dewasa ini akibat krisis kependudukan, moneter, pangan sumber-sumber alam yang tak tergantikan serta lingkungan hidup, maka kami berpendapat bahwa sebenarnya dibalik segala krisis yang disadari atau tidak, diakui atau tidak justru merupakan krisis utama, yakni krisis kemanusiaan. Tanpa diakuinya krisis kemanusiaan ini, maka krisis-krisis tersebut di depantadi akan merupakan lingkaran setan tanpa akhir. Krisis kemanusiaan ini timbul akibat modernisasi tanpa arah ataupun sebagai akibat dipaksakannya suatu sistem hidup yang kurang memperhatikan faktor waktu, tempat dan kemampuan, dengan hanya mementingkan tujuan-tujuan jangka pendek.

Krisis ini mulai timbul akibat cara berfikir yang terlalu rational dan mekanis sebagai bagian dari suatu program hidup yang pragmatis, materialistis, dimana manusia menjadi semakin kehilangan cakrawala hidup dan idealismenya. Oleh karena itu ikatan menyadari bahwa disamping tugas dan kewajiban kita untuk memberikan sumbangan dalam wujud sarana-sarana fisik di dalam pembagunan bangsa, maka kaum muslimin Indonesia mempunyai kewajiban pula untuk memberikan sumbangan dalam bentuk pembinaan manusia-manusia Indonesia baru yang tidak saja berilmu dan berkemampuan ketrampilan tapi juga memiliki sikap/sistem nilai budaya yang insani yang akan mampu memberikan arah, struktur dan percepatan yang proporsional dalam pembangunan

4. Dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Undang-undang 45 dan Pancasila, ikatan beranggapan bahwa azas kekeluargaan dalam demokrasi Pancasila seyogyanya tidak diartikan sebagai suatu status hierarkis administrasi pemerintahan, melainkan sebagai suatu bentuk persaudaraan yang universal yang bernilai filosofis.

Kaum muslimin Indonesia mempunyai tanggungjawab moral untuk memberikan sumbangan yang berwujud satu perangklat sistem nilai yang tangguh yang kita gali dari khasanah sistem iman dan islam bagi dasar filasafat persaudaraan universal yang tersebut di atas.

5. Proses perubahan sosial adalah suatu proses yang selalu terjadi dalam sejarah kehidupan umat manusia itu. Proses ini dapat terjadi secara alami namun dapat pula pada suatu waktu dan tempat, didorongkan atau dilaksanakan baik dalam arah, struktur maupun faktor percepatannya.

Diperlukan suatu kemampuan, keuletan serta seni untuk dapat membawakan diri dalam segala macam bentuk perubahan tersebut di atas agar peran dan fungsi ikatan sebagai aparat Islamiah dan amar mahasiswa’ruf nahi mungkar tidak berhenti karenanya.

Dalam keadaan semacam itu jangan sampai ikatan kita kehilangan motivasi, arah serta gairah maupun dinamika hidup perjuangannya.

Kami generasi awal yang telah mengantar kelahiran dan perjalanan hidup ikatan sampai hari ini dan kami generasi penerus yang kini memegang pimpinan kembali ikatan senantiasa bertekad untuk mengemban amanah perjuangan ini demi kelangsungan peran dan fungsi ikatan dalam masyarakat yang selalu berubah dan berkembang. Semarang, 25 Desember 1975 M / 27 Zulhijjah 1395 H

DEKLARASI KOTA MALANG

MANIFESTO KADER PROGRESIF

  1. IMM di usia yang hampir 40 tahun (usia nubuwwah) harus tampil digarda terdepan dalam perjuangan umat khususnya kalangan mahasiswa dan bertekad mewujudkan satu bangsa Indonesia yang besar dalam suatu tata masyarakat baru yang damai, adil, sejahtera dalam naungan ridha ilahi.
  2. Deklarasi Kota Malang, 31 Maret 2002 adalah hasrat untuk melahirkan kesadaran kolektif kader IMM dan kebulatan tekad kami untuk menjadikan IMM sebagai aparat pembaharu yang progresif, suatu yang niscaya untuk transformasi sosial menuju masyarakat berperadaban. Demikian pula kami tegaskan identitas kepribadian ikatan sebagai individu yang memiliki kemantapan aqidah dan kematangan intelektual dan progresifitas aksi, sebab tantangan perjuangan kini dan mendatang hanya bisa dijawab oleh postur kader progresif (mantap aqidah, matang intelektual, progresif dalam aksi).
  3. Di tengah krisis multidimensi, IMM bertekad memantapkan peran dan posisi sebagai pelopor gerakan kaum muda. Sebagai gerakan kritik vertikal dan pemberdayaan dan pencerahan horisontal. Dengan membangun kepeloporan dan mendemonstrasikan kekhasan inteletual gerakan IMM.
  4. Untuk mewujudkan Baldatun Tayyibah Warabbun Gafur, maka kaum muslimin Indonesia memiliki tanggung jawab khususnya Muhammadiyah lebih khusus lagi IMM untuk memberikan kontribusi berujud satu perangkat sistem nilai yang tangguh yang digali darai khasanah sistem iman dan Islam bagi dasar filsafat persaudaraan Universal.
  5. Sumpah kader pelopor-progresif :Kader pelopor-progresif IMM mengikrarkan : Mengaku berbangsa satu ; bangsa yang mencita-citakan keadilan; Mengaku berbahasa satu ; bahasa kebenaran; Mengaku bertanah air satu ; Tanah air tanpa penindasan.
  6. Perubahan sebagai suatu yang niscaya dalam sehjarah umat manusia. Menuntut kadaer IMM tidak terlahir sebagai generasi kerdil ditengah kebesaran Zaman. Diperlukan suatu kemampuan, keuletan dan integritas untuk membawakan diri tampil elegan dan tidak terbawa arus. Bahkan menjadi pelopor perubahan menuju keadilan dengan tetap menegaskan peran dan fungsi ikatan sebagai aparat dakwah Islamiyyah dan amar ma’ruf nahi mungkar.
  7. Kami generasi IMM telah mengantarkan sebagian dari sejarahnya dan hari ini senantiasa bertekad memanifestokan Kader pelopor untuk perjuanga umat menuju kecermelangan Isalam. Mari bergerak bersama. Progresif jangan terhenti pada jargon dan retorika. Demi kelangsungan peran dan fungsi Ikatan dalam masyarakat yang selalu berubah dan berkembang.

Malang, 31 Maret 2002

MANIFESTO POLITIK 40 TAHUN IMM

1. Dalam perspektif gerakan IMM tetap mengedepankan aspek moral dan memperjuangkan politik nilai yang berbasis pada penguatan intelektualitas,

2. Dalam usia kenabian, IMM harus dapat melepaskan diri dari ikatan ikatan primordialisme gerakan dan harus melebur dengan kekuatan pro demokrasi, pro rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat dan berkeadilan.

3. IMM secara Institusional mempunyai kewajiban untuk turut serta mendukung seluruh proses demokrasi termasuk memberikan penguatan kepada sang reformis untuk memimpin bangsa. dll. Sikap tersebut adalah lembaran baru perjuangan IMM ditengah nasib bangsa sedang menghadapi problematika yang cukup serius. Tindak lanjut dari sikap ke 3 khususnya, DPP IMM telah menjadi salah satu kekuatan penyangga dari MPR (masyakarat perduli reformasi) sebagai alat perjuangan, walaupun pada akhirnya cita cita tersebut masih belum berhasil, namun apa yang sudah diperjuangkan IMM melalui MPR tidak akan pernah sia sia.

Jakarta, 31 Maret 2004

Sumber :http://www.imm.or.id/content/view/16/172/

Pengurus DPP IMM

DARI PERIODE Ke PERIODE

DEWAN PIMPINAN PUSAT

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

DARI PERIODE Ke PERIODE



PERIODE 1965-1967 Hasil Munas/Muktamar I di Solo

Ketua Umum : Mohammad Djazman Al-Kindi (Alm)

Sekretaris Jenderal : Syamsu Udaya Nurdin

Bendahara : Zuhdi Djunaidi


PERIODE 1967-1970 Hasil Munas/Muktamar II di Banjarmasin

Ketua Umum : Mohammad Djazman Al-Kindi (Alm)

Sekretaris Jenderal : Bahransyah Usman (Alm)

Bendahara Umum : Abuseri Dimjati


PERIODE 1971-1974 Hasil Munas/Muktamar III di Yogyakarta

Ketua Umum : A. Rosyad Saleh

Sekretaris Jenderal : Machnun Husein

Bendahara Umum : Mawardi Abbas


PERIODE 1975-1978 Hasil Muktamar IV di Semarang

Ketua Umum : Zulkabir.

Sekretaris Jenderal : M. Alfian Darmawan

Bendahara Umum : M. Alfian Darmawan (ad-interim)


PERIODE 1985-1986 DPPs

Ketua Umum : Immawan Wahyudi

Sekretaris Jenderal : M. Arifin Nawawi

Bendahara I : St. Daulah Khoiriati


PERIODE 1986-1989 Hasil Muktamar V di Padang

Ketua Umum : Nizam Burhanudin SH

Sekretaris Jenderal : M. Arifin Nawawi

Bendahara Umum : Chandrawati Arifin


PERIODE 1989-1992 Hasil Muktamar VI di Ujung Pandang

Ketua Umum : Agus Syamsuddin

Sekretaris Jenderal : Ahmad Haser

Bendahara Umum : (belum terindentifikasi)


PERIODE 1992-1995 Hasil Muktamar VII di Purwokerto

Ketua Umum : Tatang Sutahyar

Sekretaris Jenderal : Syahril Syah

Bendahara Umum : (belum terindentifikasi)


PERIODE 1995-1997 Hasil Muktamar VIII di Kendari

Ketua Umum : Syahril Syah

Sekretaris Jenderal : Abdul Rohim Ghazali

Bendahara Umum : Gusnul Alfian


PERIODE 1997-1999 Hasil Muktamar IX di Medan

Ketua Umum : Irwan Baadila

Sekretaris Jenderal : M. Irfan Islami Dj.

Bendahara Umum : Riki Ikrimal


PERIODE 1999- 2001 Hasil Muktamar Luar Biasa di Jakarta

Ketua Umum : Gunawan Hidayat

Sekretaris Jenderal : Yusuf Warsyim

Bendahara Umum : Imal Isti’mal Al Bantani


PERIODE 2001-2003 Hasil Muktamar X di Palembang

Ketua Umum : Piet Hizbullah Khaidir

Sekretaris Jenderal : Endy Sjaiful Alim

Bendahara Umum : Yayat Suyatna


PERIODE 2003-2006 Hasil Muktamar XI di Bali

Ketua Umum : Ahmad Rofiq

Sekretaris Jenderal : Budi Santoso

Bendahara Umum : Hendri Kurniawan


PERIODE 2006-2008 Hasil Muktamar XII di Ambon

Ketua Umum : Amiruddin

Sekretaris Jenderal : Siar Anggretta Siagian

Bendahara Umum : M. Husin AB.



Sumber : http://www.imm.or.id/content/view/149/163/